Kamis, 28 Februari 2013

Re: JASA PENGIRIMAN BARANG JABODETABEK KE BATAM

Kami melayani Pengiriman Via Kapal Cepat dan PELNI untuk tujuan Jakarta - Batam

Cukup Telp Barang kami jemput.

TARIF EXPEDISI JAKARTA BATAM

I. VIA KAPAL CEPAT
  • Barang Ringan non cair dihitung per m3, minimal kirim 1 m3 biaya Rp. 600.000/M3
  • Barang Berat ( padat) dihitung per kg, minimal kirim 100 kg biaya Rp. 6000/kg
II. VIA PELNI 
  • Barang Ringan non cair dihitung per m3, minimal kirim 1 m3 biaya Rp. 450.000/M3
  • Barang Berat ( padat) dihitung per kg, minimal kirim 100 kg biaya Rp. 4500/k

    KAMI TIDAK MELAYANI PENGIRIMAN BENDA CAIR, SENJATA TAJAM, BINATANG, BARANG PECAH BELAH, DAN BARANG - BARANG YANG TERLARANG.

Jl. Gandaria Raya no 174 sukmajaya, Depok Tegah, Kota Depok


2013/2/28 beras organik <organikberas5@gmail.com>

Kami melayani Pengiriman Via Kapal Cepat dan PELNI untuk tujuan Jakarta dan sekitarnya ke Batam

Cukup Telp Barang kami jemput.

TARIF EXPEDISI JAKARTA BATAM

I. VIA KAPAL CEPAT
  • Barang Ringan non cair dihitung per m3, minimal kirim 1 m3 biaya Rp. 600.000/M3
  • Barang Berat ( padat) dihitung per kg, minimal kirim 100 kg biaya Rp. 6000/kg
II. VIA PELNI 
  • Barang Ringan non cair dihitung per m3, minimal kirim 1 m3 biaya Rp. 450.000/M3
  • Barang Berat ( padat) dihitung per kg, minimal kirim 100 kg biaya Rp. 4500/k

    KAMI TIDAK MELAYANI PENGIRIMAN BENDA CAIR, SENJATA TAJAM, BINATANG, BARANG PECAH BELAH, DAN BARANG - BARANG YANG TERLARANG.

Jl. Gandaria Raya no 174 sukmajaya, Depok Tegah, Kota Depok

JASA PENGIRIMAN BARANG JABODETABEK KE BATAM

Kami melayani Pengiriman Via Kapal Cepat dan PELNI untuk tujuan Jakarta dan sekitarnya ke Batam

Cukup Telp Barang kami jemput.

TARIF EXPEDISI JAKARTA BATAM

I. VIA KAPAL CEPAT
  • Barang Ringan non cair dihitung per m3, minimal kirim 1 m3 biaya Rp. 600.000/M3
  • Barang Berat ( padat) dihitung per kg, minimal kirim 100 kg biaya Rp. 6000/kg
II. VIA PELNI 
  • Barang Ringan non cair dihitung per m3, minimal kirim 1 m3 biaya Rp. 450.000/M3
  • Barang Berat ( padat) dihitung per kg, minimal kirim 100 kg biaya Rp. 4500/k

    KAMI TIDAK MELAYANI PENGIRIMAN BENDA CAIR, SENJATA TAJAM, BINATANG, BARANG PECAH BELAH, DAN BARANG - BARANG YANG TERLARANG.

Jl. Gandaria Raya no 174 sukmajaya, Depok Tegah, Kota Depok

Minggu, 24 Februari 2013

GROSIR BERAS ORGANIK

PERTANIAN ORGANIC

organikberas.comPertanian organicorganikberas.com beberapa tahun terakhir ini menjadi tren di kalangan masyarakat, petani, pemerintah dan bahkan beberapa NGO yang bergerak dibidang pertanian pun ikut menggalakan pertanian organic. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyak factor. Salah satunya karena dampak negative dari penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang ternayata semakin merusak tanah dan lingkungan. 

Departemem Pertanian (2004) menyatakan bahwa pemakaian pupuk dan pestisida anorganik yang telah berlangsung hampir selama 35 tahun ini telah diakui banyak menimbulkan kerusakan, baik terhadap struktur tanah, kejenuhan tanah, terhadap air, terhadap hewan, dan terhadap manusia. Menurut Reijntjes, etal. (1992), penggunaan input luar (pupuk dan pestisida sintetsi) telah mengakibatkan:

1. Terganggunya kehidupan dan keseimbangan tanah, meningkatkan dekomposisi bahan organik, yang kemudian menyebabkan degradasi struktur tanah, kerentanan yang lebih tinggi terhadap kekeringan dan keefektifan yang lebih rendah dalam menghasilkan panenan. Aplikasi yang tidak seimbang dari pupuk mineral nitrogen yang menyebabkan bisa juga menurunkan pH tanah dan ketersediaan fospor bagi tanaman.

2. Penggunaan pupuk buatan NPK yang terus menerus menyebabkan penipisan unsur-unsur mikro seperti seng, besi, tembaga, mangan, magnesium, molybdenum, boron yang bisa mempengaruhi tanaman, hewan, dan kesehatan manusia. Bila unsur mikro ini tidak diganti oleh pupuk buatan NPK, produksi lambat laun akan menurun dan munculnya hama dan penyakit akan meningkat (Sharma, 1985; Tandon, 1990).

3. Setiap tahun ribuan penduduk teracuni oleh pestisida, dimana kira-kira setengahnya adalah penduduk dunia ketiga. Misalnya, pada tahun 1983 kira-kira 2 juta manusia menderita karena keracunan pestisida, dan 40.000 orang diantaranya berakibat fatal (Schoubroeck et al., 1990). Karena toksisitasnya, banyak jenis pestisida, misalnya DDT, dilarang digunakan di negara-negara maju. Namun jenis-jenis ini masih digunakan di Negara – Negara berkembang.

4. Dari waktu ke waktu, hama menjadi resisten terhadap pestisida, yang kemudian memaksa penggunaan pestisida dalam dosis yang lebih tinggi. Akhirnya, perlu dikembangkan pestisida baru dan ini merupakan suatu proses yang sangat mahal. Resistensi hama ini semakin berkembang cepat di daerah tropis daripada di daerah beriklim sedang, karena proses biologisnya berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi. Pada tahun 1984, sebanyak 447 jenis serangga dan tungau, 100 patogen tanaman, 55 jenis gulma, 2 jenis nematoda, serta 5 jenis hewan pengerat kebal pestisida (Gips, 1987).

5. Pestisida bukan hanya membunuh mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan pada tanaman, namun juga membunuh mikroorganisme yang berguna, seperti musuh alami hama. Serangan hama primer dan sekunder bisa meningkat setelah pestisida membunuh musuh alaminya (resurgensi).

6. Hanya sebagian kecil pestisida yang dipakai di lahan mengenai mikroorganisme yang seharusnya dikendalikan. Sebagian besar pestisida itu masuk ke tanaman (komoditas), udara, tanah, atau air, yang bisa membahayakan kehidupan mikroorganisme lain. Mikroorganisme air, khususnya, sangat peka terhadap pestisida sintetis.

7. Pestisida yang tidak mudah terurai, akan terserap dalam rantai makanan dan sangat membahayakan serangga, hewan pemakan serangga, burung pemangsa, dan pada akhirnya manusia.

8. Menurut Sulistyowati (1999), menyatakan bahwa akibat penggunaan pupuk kimia, tanah menjadi keras, sehingga energi yang dibutuhkan untuk mengolah tanah menjadi lebih berat. Cacing-cacing tanah yang berfungsi menggemburkan tanah secara alami tidak mampu mengikuti kecepatan penguraian yang diperlukan manusia. Pupuk anorganik selain dapat menurunkan kandungan bahan organik dalam tanah ternyata menyebabkan kecenderungan penurunan pH pada lahan pertanian. Pemakaian pupuk kimia seperti urea dan ZA secara terus menerus membuat kondisi tanah semakin masam. Penggunaan pupuk N-sintetik secara berlebihan juga menurunkan efisiensi P dan K serta memberikan dampak negatif seperti gangguan hama dan penyakit (Musnamar,2003).

Dan masih banyak lagi efek negative dari pertanian modern yang menggunakan input pupuk kimia dan pestisida kimia yang tidak terukur atau sesuai dengan aturan.

Definisi Pertanian organic 

Pertanian organik memiliki istilah (terminologi) yang beragam. Menurut Sulistyowati (1999), sedikitnya terdapat tiga istilah pertanian organik. 

1. di Jepang, pertanian organik dikenal dengan istilah pertanian alami, yang oleh Manasobu Fukuoka disebut sebagai bertani tanpa kerja, dengan prinsip dasar:
(1) tanpa olah tanah sehingga aktivitas tanah yang bersifat produktif tidak terganggu oleh intervensi manusia melalui, misalnya: cangkul dan bajak; 
(2) tanpa pupuk kimia atau kompos buatan;
(3) tanpa menyiangi gulma
(4) tidak bergantung pada bahan-bahan kimia. 





1. Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO = genetically modified  organisms). 

2. Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman. 

3. Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh  (growth regulator) dan pupuk kimia sintetis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman. 

4. Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak. 

Menurut Sudaryanta (1999), secara teknis pertanian organik mengikuti beberapa metode dasar, seperti:

1. Peniadaan Penggunaan Input Kimiawi Eksternal. Penggunaan input eksternal seperti pupuk buatan (urea, TSP, dan KCL), pestisida dan bahan kimia sintetik lain (misalnya, hormon pengatur tumbuh) dihindarkan. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia.

2. Pengolahan Tanah Secara Minimal (Minimum Tillage}. Artinya, tanah sedapat mungkin diolah sedikit mungkin. Pengertian "sedikit mungkin" mempunyai kriteria tertentu, yang metodenya tergantung pada luas lahan budidaya yang ada. Selain itu, pengolahan tanah harus disesuaikan dengan kondisi tanah dan sifat tanaman itu sendiri. Misalnya, pengolahan tanah untuk tanaman wortel akan sedikitt berbeda dengan pengolahan tanah untuk tanaman kacang-kacangan.

3. Pergiliran atau Rotasi Tanaman. Pergiliran tanaman adalah pengaturan sistem penanaman tanaman budidaya secara bergantian pada suatu areal dalam waktu yang berlainan dan berurutan. Pergiliran tanaman dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan input-output berbagai unsur hara di dalam tanah dan untuk memutus siklus hidup hama-penyakit. Dengan adanya pergiliran, kualitas keseimbangan ekosistem pada suatu areal pertanian dapat ditingkatkan.

4. Penerapan Sistem Poli/Multikultur (Tumpang Gilir dan Tumpang Sari). Sistem polikultur secara sederhana dapat diartikan sebagai penanaman beberapa jenis tanaman yang mempunyai keterkaitan (baik secara fisik, biologi, dan kimia) pada suatu areal lahan dengan tujuan untuk mengendalikan hama penyakit. Sebagai misal, dalam suatu petakan lahan jenis tanaman bisa antara 10 hingga 20 jenis sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat. Pada tiap bedengan dapat ditanam 3-5 jenis tanaman yang berbeda - beda. Dengan sistem polikultur, kualitas keseimbangan ekosistem akan meningkat, karena tanaman yang ditanam jenisnya beraneka ragam.

Rabu, 20 Februari 2013

PELUANG USAHA BERAS ORGANIK

Penggunaan pupuk kimia dan pestisida sudah tentu akan berdampak Buruk terhadap lingkungan dan manusia yang memproduksi dan mengkonsumsi hasil tanaman itu sendiri. 
Berangkat dari kenyataan itu kami mengajak anda untuk perduli dengan MEMPROMOSIKAN HIDUP SEHAT DIMULAI DARI POLA MAKAN YANG SEHAT sehingga lingkungan dan diri kita terhindar dari bahaya residu kimia yang sangat mengancam kelangsungan hidup alam ini.

PELUANG USAHA

BERAS ORGANIK Bebas residu Kimia, Tanpa Zat pewarna dan Pengawet, Kadar Gula Rendah.
DICARI MARKETING DAN AGEN UNTUK WILAYAH NUSANTARA HUBUNGI 081286102166 AN. MUNJAY


081286102166

Minggu, 17 Februari 2013

PELUANG USAHA BERAShttp://organicnusantara.com



TENTANG BERAS ORGANIK
Penggunaan pupuk kimia dan pestisida sudah tentu akan berdampak Buruk terhadap lingkungan dan manusia yang memproduksi dan mengkonsumsi hasil tanaman itu sendiri. 
Berangkat dari kenyataan itu kami mengajak anda untuk perduli dengan MEMPROMOSIKAN HIDUP SEHAT DIMULAI DARI POLA MAKAN YANG SEHAT sehingga lingkungan dan diri kita terhindar dari bahaya residu kimia yang sangat mengancam kelangsungan hidup alam ini.
 

PELUANG USAHA

BERAS ORGANIK Bebas residu Kimia, Tanpa Zat pewarna dan Pengawet, Kadar Gula Rendah.
DICARI MARKETING DAN AGEN UNTUK WILAYAH NUSANTARA HUBUNGI 081286102166 AN. MUNJAY

 
HUB SEGERA KESEMPATAN TERBATAS!!!:

Posted 1 week ago by

PELUANG USAHA BERAS ORGANIK

PELUANG USAHA BERAS ORGANIK

http://organikberas.com


TENTANG BERAS ORGANIK
Penggunaan pupuk kimia dan pestisida sudah tentu akan berdampak Buruk terhadap lingkungan dan manusia yang memproduksi dan mengkonsumsi hasil tanaman itu sendiri. 
Berangkat dari kenyataan itu kami mengajak anda untuk perduli dengan MEMPROMOSIKAN HIDUP SEHAT DIMULAI DARI POLA MAKAN YANG SEHAT sehingga lingkungan dan diri kita terhindar dari bahaya residu kimia yang sangat mengancam kelangsungan hidup alam ini.
HUB : 081286102166
 

PELUANG USAHA

BERAS ORGANIK Bebas residu Kimia, Tanpa Zat pewarna dan Pengawet, Kadar Gula Rendah.
DICARI MARKETING DAN AGEN UNTUK WILAYAH NUSANTARA HUBUNGI 081286102166 AN. MUNJAY

 
HUB SEGERA KESEMPATAN TERBATAS!!!:

Posted 1 week ago by